Di Oracle terdapat 3 file penting dan harus ada dalam sebuah internal database. File-file tersebut antara lain, control file, online redo log file dan datafile. Sedangkan file lain yang yang mendukung file-file tersebut yang lebih bersifat eksternal antara lain password file, archive redo log file dan initialization parameter.
Satu database wajib memiliki satu control file, tetapi alangkah sangat baiknya jika DBA melakukan penggandaan atas control file dari database karena fungsi control file sangatlah krusial. Jika satu control file rusak maka control file lainnya dapat melakukan backup sehingga database tetap dapat berjalan normal. Kita tidak perlu mengurusi sinkronisasi antar control file karena Oracle yang akan mengurusinya, sedangkan tugas kita hanyalah menentukan jumlah duplikasi dari control file dan penempatan file tersebut. Control file sangatlah krusial karena :
- berisi pointer dari seluruh informasi database, yaitu lokasi (-pointer) online redo log files dan datafile.
- informasi pengelolaan integritas database, seperti critical sequence number dan timestamp.
- informasi backup ketika kita menggunakan Recovery Manager
Untuk mendapatkan performa dan sekuritas yang lebih maka disarankan untuk menggunakan lebih dari dua online redo log file. Proses yang terjadi dalam online redo log file adalah ketika user session mengupdate data pada database buffer cache, LGWR seminimal mungkin melakukan perubahan pada redo log buffer. Namun secara berkelanjutan LGWR meneruskan/flush buffer tersebut ke log grup yang online.
Sedangkan redo log file ukurannya bersifat tetap, sehingga ketika member yang aktif tersebut penuh, maka LGWR akan menjalankan log switch yang akan mengubah status grup yang pertama menjadi penuh dan grup yang kedua menjadi aktif, sehingga penyimpanan dilakukan pada grup yang kedua. Dan ketika grup yang kedua penuh, maka dilakukan log switch lagi sehingga flush berganti ke grup yang selanjutnya, begitu seterusnya ketika salah satu grup penuh.
Intinya, pengelolaan redo log file terletak pada penentuan ukuran file dan pathnya, sedangkan proses sinkronisasi antara proses-proses lainnya dihandle oleh Oracle. Ukuran redo log file yang sesuai dengan frekuensi transaksi yang dilakukan dapat menghasilkan performa yang optimal yang biasanya dilakukan dalam tahapan tuning.
File terakhir yang berperan dalam database adalah datafile. Secara otomatis di versi 10g, Oracle akan membuat minimum dua buah datafile. Datafile adalah tempat menyimpan data. Ukurannya tidak dibatasi sehingga dapat mencapai ribuan giga sesuai dengan batasan hardware yang dimiliki. Datafile dapat dimodifikasi saat online seperti rename, resize, move, add atau drop, tetapi ada saat-saat tertentu modifikasi datafile membutuhkan offline status.